Sunday, June 1, 2025

Peramalan dan Perencanaan Keuangan

Latar Belakang

§Setiap perusahaan tentu menginginkan perkembangan
§Pertumbuhan perusahaan diawali dengan perencanaan penjualan

 Pengertian Peramalan

§Peramalan diartikan bagaimana memperkirakan kondisi yang akan terjadi di masa yang akan datang.
§Dalam peramalan perlu memperhitungkan ketidakpastian di masa datang yang meliputi:
üKetidakpastian ekonomi;
üKetidakpastian politik;
üKetidakpastian sosial dan budaya;
üKetidakpastian lingkungan alam;
üKetidakpastian persaingan;
üKetidakpastian kelanjutan kepemimpinan.
 
Langkah-Langkah Peramalan:
1.Mengumpulkan data;
2.Mengolah data;
3.Menentukan metode peramalan;
4.Memproyeksikan data;
5.Mengambil keputusan.
 
Model Peramalan dan
Perencanaan Keuangan
1.Metode persentase penjualan;

      Yaitu dengan melihat persentase penjualan

      tahunan pada setiap pos dalam neraca.

      Contoh:

Diketahui penjualan tahun 2013 Rp.100jt.
Margin laba setelah pajak dibandingkan dengan penjualan 5%.
Tahun 2013 perusahaan memperoleh laba Rp.5jt setelah pajak.
Pembayaran deviden 50%.
Bagian pemasaran memperkirakan penjualan akan meningkat 50% dalam tahun 2014, berapa besar kebutuhan modal untuk mendukung peningkatan penjualan?
  

PT  Sungai Liat

Neraca per 31 Desember 2013

(dalam jutaan)

Aktiva

Pasiva

Kas                                              5

Utang dagang                         20

Piutang                                    12

Pajak                                          5

Persediaan                              23

Obligasi                                   15

Aktiva Tetap Bersih                35

Modal saham                         20


Sisa laba                                  15

Total aktiva                              75

Total pasiva                            75

 


Dari Neraca dapat dijelaskan:

Dengan adanya tambahan penjualan/aktivitas diperlukan:

Aktiva dalam persentase dari penjualan           = 75%

Kenaikan spontan              = 25%-

Tambahan modal karena tambahan aktivitas   = 50%

Penyelesaian:

1.Penjualan meningkat dari 100jt menjadi 150jt, artinya ada kenaikan sebesar Rp.50jt.
2.Kebutuhan dana sebesar 50% x Rp.50jt = Rp.25jt. Kebutuhan dana ini dapat ditutupi dari sisa laba.
3.Prediksi laba tahun 2014 adalah 5% dari penjualan, sementara penjulan diperkirakan Rp.150jt, maka laba = 5% x Rp.150jt.= Rp.7,5jt.
4.Dengan asumsi 50% laba akan dibagikan ke pemegang saham, maka sisa laba = 50% x Rp.7,5jt = Rp.3,75jt.
5.Dengan demikian sisa dana yang diperlukan adalah Rp.25jt – Rp.3,75jt. = Rp.21,25jt., yang dapat diperoleh dari pinjaman dari luar perusahaan (Kebutuhan Dana Ekstern = KDE)

 

KDE = AL (S1) + AT (S1) – HT (S1) – mb (S)

Dimana :

AL  = Total Aktiva Lancar dalam %

AT  = Total Aktiva Tetap dalam %

HT  = Total utang Lancar dalam %

S  = Total penjualan yang direncanakan

S1  = Selisih penjualan yang direncanakan dengan

     penjualan tahun lalu

m  = Margin laba

b  = Rasio laba dengan pembagian deviden

Sehingga KDE dapat dicari sbb. :

KDE  = 0,4 (50jt) + 0,35 (50jt) – 0,25 (50jt) – 0,05 (0,5)(150jt)

  = 0,5 (50jt) – 0,025 (150jt)

  = 25jt – 3,75jt

  = 21,25jt.

Dengan demikian Kebutuhan Dana Ekstern (KDE) adalah Rp.21,25jt.

 

 


No comments: