Latar
Belakang
§Setiap perusahaan tentu
menginginkan perkembangan
§Pertumbuhan perusahaan diawali
dengan perencanaan penjualan
Pengertian
Peramalan
§Peramalan diartikan bagaimana
memperkirakan kondisi yang akan terjadi di masa yang akan datang.
§Dalam peramalan perlu
memperhitungkan ketidakpastian di masa datang yang meliputi:
üKetidakpastian
ekonomi;
üKetidakpastian
politik;
üKetidakpastian
sosial dan budaya;
üKetidakpastian
lingkungan alam;
üKetidakpastian
persaingan;
üKetidakpastian
kelanjutan kepemimpinan.
Langkah-Langkah
Peramalan:
1.Mengumpulkan data;
2.Mengolah data;
3.Menentukan metode peramalan;
4.Memproyeksikan data;
5.Mengambil keputusan.
Model
Peramalan dan
Perencanaan Keuangan
1.Metode persentase penjualan;
Yaitu dengan melihat persentase penjualan
tahunan pada setiap pos dalam neraca.
Contoh:
•Diketahui
penjualan tahun 2013 Rp.100jt.
•Margin laba setelah pajak
dibandingkan dengan penjualan 5%.
•Tahun
2013 perusahaan memperoleh laba Rp.5jt setelah pajak.
•Pembayaran deviden 50%.
•Bagian
pemasaran memperkirakan penjualan akan meningkat 50% dalam tahun 2014, berapa
besar kebutuhan modal untuk mendukung peningkatan penjualan?
PT Sungai Liat
Neraca per 31 Desember 2013
(dalam jutaan)
|
Aktiva
|
Pasiva
|
Kas
5
|
Utang dagang 20
|
Piutang 12
|
Pajak 5
|
Persediaan 23
|
Obligasi 15
|
Aktiva Tetap Bersih 35
|
Modal saham 20
|
|
Sisa laba 15
|
Total aktiva 75
|
Total pasiva 75
|
Dari
Neraca dapat dijelaskan:
Dengan
adanya tambahan penjualan/aktivitas diperlukan:
Aktiva
dalam persentase dari penjualan = 75%
Kenaikan
spontan =
25%-
Tambahan
modal karena tambahan aktivitas = 50%
Penyelesaian:
1.Penjualan meningkat dari 100jt
menjadi 150jt, artinya ada kenaikan sebesar Rp.50jt.
2.Kebutuhan
dana sebesar 50% x Rp.50jt =
Rp.25jt. Kebutuhan dana ini dapat ditutupi dari sisa laba.
3.Prediksi
laba tahun 2014 adalah 5% dari penjualan, sementara
penjulan diperkirakan Rp.150jt, maka laba = 5% x Rp.150jt.= Rp.7,5jt.
4.Dengan asumsi 50% laba akan
dibagikan ke pemegang saham, maka sisa laba = 50% x Rp.7,5jt = Rp.3,75jt.
5.Dengan demikian sisa dana yang
diperlukan adalah Rp.25jt – Rp.3,75jt. = Rp.21,25jt., yang dapat diperoleh dari
pinjaman dari luar perusahaan (Kebutuhan Dana Ekstern = KDE)
KDE
= AL (S1) + AT (S1) – HT (S1) – mb (S)
Dimana
:
AL = Total Aktiva Lancar dalam %
AT = Total Aktiva Tetap dalam %
HT = Total utang Lancar dalam %
S = Total penjualan yang direncanakan
S1 = Selisih penjualan yang direncanakan dengan
penjualan tahun lalu
m = Margin laba
b = Rasio laba dengan pembagian deviden
Sehingga
KDE dapat dicari sbb. :
KDE = 0,4 (50jt) + 0,35 (50jt) – 0,25 (50jt) –
0,05 (0,5)(150jt)
=
0,5 (50jt) – 0,025 (150jt)
=
25jt – 3,75jt
=
21,25jt.
Dengan
demikian Kebutuhan Dana Ekstern (KDE) adalah Rp.21,25jt.
No comments:
Post a Comment