PINJAMAN BERJANGKA DAN SEWA
Bank komersial adalah sumber utama dari pendanaan berjangka. Terdapat dua fitur pinjaman berjangka(term loan). Yang pertama, pinjaman berjangka meiliki waktu jatuh tempo akhir lebih dari satu tahun. Kedua, pinjaman berjangka sering kali merupakan kredit yang di perpanjang berdasarkan perjanjian resmi. Secara umum, pinjaman ini di bayar kembali dengan angsuran secara periodik-setiap 3 bulan, setiap 6 bulan atau setiap tahun mencakup bunga dan pokoknya. Pinjaman berjangka adalah utang yang aslinya dijadwalkan untuk pelunasan dalam waktu lebih dari satu tahun,tetapi umum nya kurang dari satu tahun.
Biaya dan manfaat
Tingkat bunga dari pinjaman berjangka lebih besar dari pada tingkat bunga dari pinjaman jangka pendek untuk peminjam yang sama. Jika, perusahan dapat meminjam pada tingkat bunga utama untuk pinjaman jangka pendek, perusahan mungkin akan membayar 0,25 sampai 0,50 persen lebih besar untuk pinjaman berjangka. Tingkat bunga yang lebih tinggi merupakan kompensasi dari eksposur resiko yang lebih panjang bagi pemberi pinjaman. Tingkat bunga pinjaman berjangka biasanya ditentukan dengan dua cara: (1) tingkat bunga tetap selama masa pinjaman, atau (2) tingkat bunga variabel yang di sesuaikan dengan perubahan tngkat bunga pasar.
Selain biaya bunga, peminjam diminta membayar beban hukum yang ditanggung bank dalam pembuatan perjanjian pinjaman. Juga, biaya komitmen (commitment fee) dapat juga dikenakan untuk periode komitmen ketika pinjaman tidak “diambil”. Untuk pinjaman berjangka biasa, biaya-biaya tambahan ini biasanya cukup kecil dibandingkan total biaya bunga pinjaman. Umumnya, biya untuk bagian yang tidak digunakan dari suatu komitmen adalah sekitar 0,25 persen samapai 0,75 persen. Contoh , anggaplah biaya komitmen adalah 0,50% dari komitmen sebesar $1 juta dan perusahaan mengambil seluruh pinjaman berjangka 3 bulan setelah komitmen tersebut. Perusahaan akan berutang biaya komitmen ke bank sebesar ($1juta)×(0,005)×(3 bulan/12 bulan)= $1.250.
Keuntungan utama dari pinjaman berjangka dari bank adalah fleksibilitasnya. Pinjaman berurusan langsung dengan pemberi pinjaman dan pinjaman dapat disesuaikan dengan kebutuhan peminjam melalui negosiasi langsung. Jika kebutuhan perusahan berubah, syarat dan kondisi pinjaman dapat di revisi. Contoh pinjman berjangka bank di buat untuk bisnis kecil yang tidak mempunyai akses ke pasar modal dan tidak siap untuk menjual sekuritas ke publik. Kemampuan untuk menjual sekuritas ke publik berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan pasar modal, sedangkan akses ke pendanaan pinjaman berjangka dapat diandalkan. Bahkan perusahaan besar yang mampu masuk ke pasar publik kadang-kadang merasa lebih nyaman untuk mencari pinjman berjangka dari pada menjual sekuritas ke publik.
Perjanjian kredit bergulir
Perjanjian kredit bergulir (revolving credit agreement) adalah komitmen formal dari bank untuk meminjamkan sejumlah uang ke perusahan selama periode waktu tertentu. Wesel yang menjadi bukti utang yang bersifat jangka pendek (biasanya 90 hari), namun perusahaan dapat memperbaharuinya atau menambah pinjaman, sampai jumlah maksimum tertentu, selama durasi komitmen. Banyak komitmen kredit bergulir berjangka untuk periode tiga tahun; meskipun perusahaan dapat meminta jangka waktu yang lebih pendek. Sama dengan pinjaman berjangka tingkat bunga biasanya dalah 0,25 persen sampai dengan 0,50 persen lebih tinggi dari tingkat bunga pinjaman untuk menyediakan dana kapan pun perusahaan ingin meminjam. Peminjam biasanya harus membayar ketersediaan ini dalam bentuk biaya komitmen, misalnya 0,50 persen per tahun, atas selisih antara jumlah yang dipinjam dengan jumlah maksimum yang ditentukan. Jadi, perjanjian kredit bergulir adalah komitmen legal formal untuk memberikan kredit hingga jumlah maksimum tertentu selama sauatu periode waktu yang telah ditetapkan.
Pinjaman berjangka perusahaan Asuransi
Selain bank, perusahaan asuransi jiwa dan beberapa investor institusional lainnya juga meminjamkan uang berdasarkan jangka waktu namun berbeda dalam hal waktu jatuh tempo pinjaman yang di perpanjang dan dalam hal tingkat bunga yang dibebankan. Secara umum, perusahaan asuransi jiwa tertarik dengan pinjaman berjangka dengan waktu jatuh tempo akhir lebih dari tujuh tahun. Karena perusahaan ini tidak mendapatkan manfaat dari saldo kompensasi atau bisnis lain dari peminjam, dan karena peminjman nya biasanya memiliki jatuh tempo yang lama dari pada pinjaman berjangka bank. Untuk perusahaan asuransi, pinjaman berjangka merupakan sebuah investasi dan harus memberikan imbal hasil yang diberikan sesua dengan biaya pinjaman serta resiko dan jatuh tempo pinjaman dan hasil yang diberikan oleh alternatif investasi lainnya.
Wesel jangka Menengah
Wesel jangka menengah (medium-term note-MTN) adalah jenis kewajiban utang yang ditawarkan secara berkelanjutan, yang awalnya didesain pada tahun 1970-an untuk memenuhi kesenjangan jatuh tempo antara surat berharga komersial dan obligasi berjangka panjang. Awalnya, MTN diterbitkan dengan rentang jatuh tempo antara sembilan bulan hingga dua tahun. Namun sekarang, jatuh tempo umumnya mencapi 30 tahun atau lebih (sehingga istlahnya “jangka menengah” menjadi kurang tepat).
Munculnya pendaftaran adminitratif (self registration) merupakan awal nyata munculnya MTN. Peraturan SEC-415 membuat perusahaan lebih mudah menawarkan utang jangka pendek dalam jumlah kecil ke publik secara berkelanjutan tanpa harus mengurus ulang ke SEC setlah masing-masing penjualan.
Merrill Lynch adalah perintis pasar MTN yang disponsori oleh diler pada awal tahun 1980-an. Saat ini, beberapa pesaing-seperti Goldman Sachs,Lehman Brothers, dan CS First Boston- juga cukup aktif dan mendukung pasar sekunder, penerbit MTN termasuk perusahaan keuangan, bank atau perusahaan bank, dan perusahaan industri.
MTN diperkenalkan secara internasional pada pertengahan tahun 1980-an. Wesel berjangka menegah Euro (Euro medium-term note-Euro MTN) adalah penerbitan MTN yang dijual secara internasional diluar negara trsebut yang mata uangnya tercantum dalam MTN tersebut. Jadi, wesel jangka menengah adalah utang pemerintah atau perusahaan yang ditawarkan secara terus menerus.waktu jatuh tempo berkisar antara sembilan bulan hingga 30 tahun (atau lebih).
Ketentuan-ketentuan Perjanjian Pinjaman
untuk mengamankan posisi atau kondisi keuangan, pemberi pinjaman meminta peminjam untuk mempertahankan kondisi keuangan dan khusunya, posisi(aset dan liabilitas) lancarnya pada tingkat yang minimal sama dengan ketika komitmen dibuat. Ketentuan untuk perlindungan ini yang dimaksudkan dalam perjanjian pinjaman tersebut syarat perjanjian utang (convenant) protektif adalah larangan untuk peminjam yang daitur oleh pihak pemberi pinjaman: contohnya, peminjam harus mempertahankan jumlah minimum modal kerja. Perjanjian pinjaman perjanjian legal yang menspesifikasikan berbagai syarat pinjaman dan kewajiban peminjam.
Perumusan ketentuan
Perumusan ketentuan-ketentuan yang bersifat membatasi harus disesuaikan dengan situasi pinjaman. Secara kolektif, ketentuan ini bertindak untuk memastikan likuiditas perusahaan secara keseluruhan dan kemampuannya untuk melunasi utang. Syarat perjanjian utang pryektif dan penting dari perjanjian pinjman dapat diklasifikasi sebagai berikut: (1) ketentuan umum yang digunakan dalam kebanyakan perjanjian pinjaman, yang biasanya berubah-ubah sesuai dengan situasi; (2) ketentuan rutin yang digunakan dalam kebanyakan perjanjian, yang biasanya tidak berubah-ubah; dan (3) ketentuan khusus yang digunakan menurut situasi.
Ketentuan Umum. Persayaratan modal kerja adalah yang paling umum di gunakan dan merupak ketentuan yang paling khomperhensif dalam perjanjian pinjaman. Tujuanya adalah mempertahankan posisi perusahaan saat ini dan kemapuannya untuk melunasi utang.
Batasan deviden tunai dan pembelian saham biasa adalah ketentuan utama lainnya dari kategori ini. Tujuannya adalah membatasi uang tunai yang keluar dari bisnis, sehingga mempertahankan liquiditas perusahaan. Biasanya deviden tunai dan pembelian kembali saham biasa dibatasi hingga persentase tertentu dari laba neto dengan dasar kumulatif setelah tanggal tertentu, umumnya pada tahun fiskal terakhir sebelum tanggal perjanjian pinjaman berjangka.
Batasan pengeluaran modal adalah kategori ketiga dari ketentuan umum ini. Pengeluaran modal dapat dibatasi dalam jumlah dolar tertentu dalam setiap tahun, atau lebih pada umumnya, dalam jumlah yang sama dengan biaya depresiasi saat ini atau menurut persentase biaya dpresiasi saat ini. Batasan pengeluaran modal adalah alat lain yang dapat digunakan oleh pemberi pinjaman untuk memastikan peminjam menjaga posisi (aset dan liabilitas) lancarnya.namun ketentuan ini tidak boleh terlalu membatasi sehingga menghalangi perawatan dan perbaikan fasiltas.
Btasan pada utang lainnya adalah ketentuan umum yang terakhir. Batasan ini bermacam-macam bentuknya tergantung pada keadaan. Seperti halnya: membatasi perusahaan untuk mengajukan utang jangka panjang lainnya.
Ketentuan Rutin. Ketentuan rutin biasanya bersifat fleksibel. Peminjam biasanya tidak di perbolehkan menjual sebagian besar dari asetnya dan harus membayar pajak dan kewajiban lainnya ketika jatuh tempo, kecuali memang boleh ditunda. Ketentuan penting dalam hal ini adalah klausul jaminan negatif (negative pledge clause) adalah perlindungan perjanjian pinjaman yang berisi persetujuan peminjam untuk tidak menggunakan hak gadai atas asetnya.
Umunya, perusahaan diminta tidak mendiskontokan atau menjual piutangnya. Jadi peminjam biasanya dilarang mengadakan perjanjian sewa properti, kecuali sewa tahunan hingga sejumlah dolar tertentu. Tujuan dari ketentuan ini adalah untuk menghalangi peminjam mengambil kewajiban sewa dalam jumlah yang besar yang dapat membahayakan untuk melunasi utang.
Ketentuan Khusus. dalam perjanjian pinjaman khusus, pemberi pinjaman menggunakan ketentuan khusu untuk mendapat perlindungan yang diinginkan atas peminjmannya.perjanjian dapat juga berisi klausul manajemen, dimana beberapa individu tertentu harus tetap aktif bekerja di perusahaan selama periode pinjaman. Jumlah total gaji dan bonus eksekutif kadang-kadang dibatasi dalam perjanjian pinjaman untuk menghalangi kompensasi yang berlebihan bagi eksekutif, yang dapt mengurani laba. Ketentuan ini juga menghalangi pemegang saham besar yang menjadi penjabat di perusahaan untuk meningkatkan gaji mereka sebagai ganti dari membayar deviden yang lebih tinggi, yang di batasi dalam perjanjian.
Negosiasi Batasan
Ketentuan yang baru saja dideskripsikan menunjukkan syarat perjanjian utang yang sering digunakan dalam perjanjian pinjaman. Dari sudut pandang pemberi pinjaman, dampak keseluruhan dari ketentuan ini adalah untuk melindungi posisi keuangan peminjam dan kemampuanya untuk melunasi pinjaman. Dengan perjanjian yang dirumuskan dengan baik, peminjam tidak mengalami kesulitan keuangan tanpa melanggar perjanjian, sehingga pemberi pinjaman mendapat otoritas untuk bertindak. Meskipun pemberi pinjman aktif dalam penetapan batasan, sifat membatasi dalam syarat perjanjian utang dibuat berdasarkan negosiasi antara peminjam dan pemberi pinjaman. Hasil akhir akan bergantung pada ketentuan tawar-menawar dari masing-masing pihak yang terlibat
No comments:
Post a Comment